Kisah Lama
Kisah lama
Namaku
Radesa park , hari iniakan menjadi Awal yang baru dalam hidupku, akhirnya
setelah tujuh tahun aku pergi kini aku bisa tinggal kembali di tempat dimana
aku dilahirkan, meski kini aku hanya tinggal sendiri tanpa ibuku, tapi aku
harus kuat. Kembali kesini adalah hal yang sangat aku inginkan, itu yang selalu
ibu katakana mengenaiku. Tapi aku lupa dengan apa yang membuatku sangat ingin
kembali kesini.
Sabtu
25 agustus 2010. Ini hari pertamaku setelah pindah kesekolah ini, aku masuk
kelas 11A(2).karena tidak ada lagi kursi lain yang kosong aku terpaksa duduk
dengan siswa yang bernama yuda yudi atau siapalah namanya itu. Keesokan harinya
saat yuda masuk dia bingung karena aku duduk disebelahnya, dia lumayan tampan,
dan dia adalah seorang penyanyi, namun dia sangat mengganggu dia selalu
berkata, “apa kita pernah bertemu sebelumnya?, sepertinya memang pernah”.
Selalu dan selalu itu, tapi dia memang siswa yang baik dan sering membuat
teman-teman tertawa saat didekatnya.
Tiga
bulan telah berlalu dari hari itu, diam-diam aku menyukai seorang kakak kelas yang
bernama RAKA, dia siswa dengan nilai tertinggi di antara kelas 12lainnya. Dia
sangat baik dan perhatian, aku mulai menyukainya sejak dia memberikan payungnya
untukku di toko buku lalu dia pulang dengan kehujanan. Sejak itu aku mencari
tahu segala tentang dia, dari yang kedengar dia menyukai seorang wanita
disekolah ini tapi tidak ada yang tahu siapa wanita itu.
Kelasku
selalu ramai, saat istirahat yuda dan teman-temannya selalu bermain gitar di
kelas, jadi fans-fans yuda selalu memenuhi kelas dan koridor.meski sebangku
kami sangat jarang berkomunikasi, bahkan mungkin dia tidak tahu namaku. Lalu
suatu hari fans-fans yuda mendatangiku saat pulang sekolah, mereka
menarik-narik rambutku dan mengatakan agar aku tidak menggoda yuda padahal aku
tidak pernah menggoda yuda. Tiba-tiba terdengar suara klakson dan ternyata itu dari motor yuda, dia menariku
dan menyuruhku naik kemotornya, “yah! Apa kau tidak takut ada skandal?”,
tanyaku. “naik saja”, ujarnya. Akupun naik, lalu aku menyuruhnya menurunkanku
di halte bis tapi dia malah membawaku ke teater, “mereka masih akan mengejarmu,
jadi kita sembunyi dulu disini”, ucapnya.
Kami
masuk dan duduk di teater, lalu yuda menyenderkan tubuhnya ke kursi dan
memejamkan matanya, “aku akan istirahat sebentar”. Dia sepertinya tertidur,
sedangkan aku bingung dan tidak mengerti, karena pemain teater ini menggunakan
bahasa inggris, tiba-tiba yuda bangun dan menjelaskan, lalu dia berkata,
“entah
kenapa hari ini pertama kalinya jantungku berdebar kencang saat aku mengendarai
motor bersama seorang wanita yang bahkan aku tidak mengetahui namanya setelah 7
tahun lamanya jantung ini tidak pernah berdetak kencang karena seorang wanita,
apakah.. apakah aku menyukaimu??”.
Dia
seperti sedang menghapal dialog scenario, “yah! Apa kau sedang menghapal dialog
scenario film?”, tanyaku.
“apa?,
ah iya..”
“disaat
seperti ini masih sempat menghapal, kau benar-benar keren!”
“(menghela
nafas) apakah kau benar-benar bodoh?!”, bentaknya. Lalu dia meninggalkanku
begitu saja.
“kenapa
dia marah padaku aku hanya mengatakan apa yang kupikirkan…”, ucapku dalam hati.
Beberapa
minggu telah berlalu dari hari itu, dan sikap yuda benar-benar semakin aneh.
Tapi kini aku sedang sedih, karena kak raka dan kakak kelas lainnya telah
selesai melalui ujian nasional, dan kini mereka libur karena tinggal menunggu
pengumuman, huft sekolah jadi benar-benar sepi. Tapi aku mencari-cari cara agar
bisa bertemu dengan kak raka, akhirnya aku menemukan satu cara yaitu
menjadikannya guru privatku karena dia sedang menjadi guru privat. Ternyata
yuda juga menjadikan kak raka guru privatnya, bahkan dia menganjurkan agar aku
dan dia diajar pada jam bersama. Hah dia benar-benar pengganggu aku jadi tidak
bisa hanya bersama kak raka.
Yuda
selalu menggangguku, sebenarnya tidak selalu mengganggu dia terkadang malah
melindungiku, tapi sungguh aku tidak merasakan ada perasaan yang aneh padanya.
Dia selalu bertindak semaunya, dia tidak memikirkan karirnya jika dia selalu
baik begini padaku. Aku sungguh tidak ingin karirnya hancur karena skandalnya
denganku. Hingga suatu hari setelah kurang lebih 8 bulan tidak bertemu dengan
kak raka akhirnya aku bertemu kembali di pesta perpisahan sekolah angkatanku.
Namun anehnya rasa yang dulu aku miliki seperti tidak ada lagi dan sekarang malah
aku tidak berani harus berhadapan dengan yuda. Tapi ini tidak boleh, aku tidak
bisa membiarkan perasaan ini.
Kak raka
mengajaku ketaman, lalu dia mengungkapkan perasaannya padaku, ini benar-benar
sebuah kejutan tapi sekali lagi entah kenapa seperti bukan ini yang
kutunggu-tunggu, padahal dulu inilah yang selalu aku harapkan. Aku ragu tapi
aku menjawab iya, kulihat yuda melihat kami dan berjalan meninggalkan kami.
Taklama terdengar suara fans-fans yuda, dan ternyata yuda sdang duduk diatas
panggung dan menyanyikan lagu adera~melukis bayangmu:
Kumelintas
pada suatu masa ketika ku menemukan cinta,
saat
itu kehadiranmu member arti bagi hidupku,
meskipun
bila saat ini kita sudah tak bersama lagi ada satu yang kurindu kehangatan
cinta dalam pelukanmu…
~biarkan
aku melukiskan bayangmu, karena semua mungkin akan sirna bagai rembulan sebelum
fajar tiba, kau slalu ada walau tersimpan direlung hati terdalam~
Lalu
dia langsung pergi meninggalkan pesta setelah itu. Tiba-tiba setelah aku sampai
dirumah yuda menelponku, “ada apa denganmu, kenapa tadi kau pergi meninggalkan
pesta?”, tanyaku.
“apakah tidak bisa?”, tanyanya.
“apa??”
“apakah
tidak bisa kau mencintaiku seperti kau mencintainya, ah.. bukan, tidak bisakah
kau mencintaiku meski hanya sesaat?”, tanyanya.
“apa
maksudmu??”, tanyaku.
“baiklah
jika memang ini yang bisa membuatmu bahagia”, yuda mematikan ponselnya.
Entah
kenapa perasaanku menjadi campur aduk. kak raka menelponku, tapi aku sangat
lelah untuk bicara. Keesokan harinya aku berkemas karena tak lama lagi aku akan
meninggalkan kota ini untuk kuliah diluar negeri. kulihat album lamaku ada
seorang pria yang menggendongku, dan sepertinya itu diperkemahan. Kuambil foto
itu dan ternyata dibelakangnya ada tulisan,
“17
mei 2003. Kemah ini sangat melelahkan, tapi terasa menyenangkan karena bertemu
dengannya, apalagi saat dia menggendongku saat aku tersesat…. PRASETYA YUDHA
PRANATA <3
“apa
mungkin??”, tanyaku dalam hati. Aku mencari nama yuda diinternet dan ternyata
yuda yang kutemui saat ini adalah yuda cinta pertamaku. Aku teringat saat
pertama bertemu dia menanyakan apa aku pernah melihatnya, sekarang aku
bertanya-tanya apa dia sudah mengingatku. Air mataku menetes karena baru
mengetahui hal itu sekarang, karena aku telah menyakitinya.
Tiga
minggu telah berlalu dari pesta kelulusan itu, dan sekarang saatnya kami
kembali kesekolah untuk mengambil IJASAH, dan tak sengaja ketika pulang aku dan
teman-temanku jalan kaki dan melewati rumah yuda, kulihat dia dan
teman-temannya sedang berkumpul dan bermain gitar bersama dia melihat kearahku
lalu aku memalingkan wajahku. “yuda makin ganteng aja, kangen banget denger dia
nyanyi dan main gitar dikelas”, ucap temanku. “iya, oh iya aku ingat saat dia
menyanyikan sebuah lagu untuk mu radesa, saat itu kamu dimana??, dia
menyanyikan lagu yang sangat bagus tapi aku lupa apa judulnya”, ucap temanku
yang satu lagi. “ituloh, seberapa pantas dari seila on7, kamu denger ga waktu
itu(bertanya padaku)”. “entahlah aku tidak mendengarnya, mungkin aku sedang
kekantin”, ucapku.
“kudengar
dia sekarang sedang dekat dengan lisa”, ucap temanku. Aku terjatuh karena
terkejut. “kau tidak apa apa??”, “ya”. Kuharap yuda keluar dan membantuku, tapi
itu hanya harapan…”bagaimana hubunganmu dengan kak raka?”, Tanya temanku. “kami
baik-baik saja”.
Itu
mungkin menjadi pertemuan terakhir kami,
dan hari itu juga hari aku memutuskan kak raka, karena aku tahu kak raka
mencintai wanita lain. setelah pergi kuliah selama 3 tahun aku kembali kekota
yang penuh kenangan itu, aku mendirikan sebuah butik gaun pengantin dan wedding
organized disana. Sudah lama tak kudengar kabar tentangnya, lalu suatu hari ada
seorang wanita dan pria datang kebutikku untuk memesan gaun pengantin, saat aku
menemui mereka ternyata pria itu adalah yuda, aku sangat terkejut tapi aku
mencoba menahan tangisku.
“tak
kusangka aku harus menata pernikahan untuknya”, ucapku dalam hati. Aku menyuruh
asistenku menunggu disana dan aku kembali ke butik. Aku tidak bisa menahan
tangisku. Tiba-tiba terdengar suara
seseorang, “dasar bodoh”, kulihat
seorang pria berdiri dibelakang kursi yang kududuki. Dia duduk dan menghapus
air mataku, dia adalah yuda. “yah apa kau gila? Kenapa kau meninggalkan pesta
pernikahanmu? Tunanganmu pasti sedang menunggumu!”ucapku.
“bodoh,
mana bisa aku menikah sedangkan ada wanita yang menangis untukku disini”,
“aku
tidak menangisimu, lebih baik kau pergi, semua orang pasti menunggumu, kau
tidak seharusnya disini”, Jelasku.
“apa
kau tidak punya TV?? , apa kau tidak membaca majalah atau Koran??, bagaimana
kau tidak tahu??”, tanyanya.
“aku
tidak mengerti”, jawabku.
“aku
akan pergi jika pengantinku itu dirimu”,
“kau
tidak boleh seperti ini!”, bentakku.
“bodoh,
kenapa kau jadi sangat bodoh seperti ini?, wanita itu adalah kakakku bukan
tunanganku, apa kau tidak membaca artikel?, ‘yuda sedang menunggu seorang
wanita yang sedang kuliah diluar negeri’ saat kau mencari namaku diinternet
berita sepertiitu yang akan muncul”.
“aku
masih tidak mengerti”, jawabku.
“maukah
kau menikah denganku??”tanyanya.
“yah
ada apa denganmu?, berhentilah membodohiku dan pergilah kepesta pernikahanmu”.
Yuda
langsung memelukku, dan berkata, “bodoh, apa aku harus menjelaskannya??
baiklah, aku tidak akan menikah dengan wanita lain karena wanita yang sedang
kupeluk saat ini adalah wanita yang selalu aku tunggu untuk menjadi pengantinku,
Jangan pikirkan apapun baik itu karirku atau apapun, cukup kita jalani saja,
apa kau mengerti??”.
Aku
benar-benar malu, senang dan takut, Aku
tidak tahu apakah ini benar, tapi aku tidak ingin menjadi aku yang dulu, yang
tega meninggalkannya hanya karena takut,
“a-aku mengerti..”
“aku
sudah mengingatnya”, kataku.
“apa?”
“apakah
kita pernah bertemu sebelumnya?, aku rasa memang pernah. Dan saat itulah aku
sudah mulai mencintaimu”, jawabku.
“baguslah
jika kau sudah ingat, karna sejak saat itu juga jantungku pertama kalinya
berdetak kencang saat bersama wanita”. Yuda memelukku dengan erat…..
Komentar
Posting Komentar