Menunggu mu atau menunggu surat undangan pernikahan dirimu


  

Menunggu mu atau menunggu surat undangan pernikahan dirimu


Beberapa tahun telah berlalu dari percakapan terakhir yang pernah kita kirim via whatsapp.

Aku bahkan sudah tidak ingat kapan tepatnya dan apa isi percakapannya, yang pasti bukan kalimat perpisahan namun itu berhenti begitu saja.

Kata kata manis yang pernah engkau lontarkan barangkali hanya basa basi belaka. Entahlah.. mungkin hanya engkau dan Tuhan yang tahu.

Saat itu engkau tidak pernah memintaku untuk menunggumu, tidak juga aku memintamu menghampiriku. Namamu bahkan belum berani aku selipkan dalam doa ku.

Aku hanya tiba-tiba teringat saat saat dimana kita masih penuh canda tawa.
Saat itu kita tahu ini salah, lalu mencoba kembali mencari arah.

Dalam beberapa perjalanan, aku bertanya tanya apakah yang akan datang lebih dulu, lamaran mu atau surat undangan pernikahanmu.

Apapun itu aku percaya bahwa Skenario Tuhan adalah yang terbaik diatas rencana rencana yang pernah kita buat.

Tapi jika suatu hari kita benar benar berhasil bukankah ini pertanda Tuhan dan Semesta merestui.

Untuk saat ini, Perasaanku dan isi hatimu biar hanya aku, kamu, dan Tuhan saja yang tahu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Perjalanan Terakhir Kita