Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

 Menunggu mu atau menunggu surat undangan pernikahan dirimu

Gambar
    Menunggu mu atau menunggu surat undangan pernikahan dirimu Beberapa tahun telah berlalu dari percakapan terakhir yang pernah kita kirim via whatsapp. Aku bahkan sudah tidak ingat kapan tepatnya dan apa isi percakapannya, yang pasti bukan kalimat perpisahan namun itu berhenti begitu saja. Kata kata manis yang pernah engkau lontarkan barangkali hanya basa basi belaka. Entahlah.. mungkin hanya engkau dan Tuhan yang tahu. Saat itu engkau tidak pernah memintaku untuk menunggumu, tidak juga aku memintamu menghampiriku. Namamu bahkan belum berani aku selipkan dalam doa ku. Aku hanya tiba-tiba teringat saat saat dimana kita masih penuh canda tawa. Saat itu kita tahu ini salah, lalu mencoba kembali mencari arah. Dalam beberapa perjalanan, aku bertanya tanya apakah yang akan datang lebih dulu, lamaran mu atau surat undangan pernikahanmu. Apapun itu aku percaya bahwa Skenario Tuhan adalah yang terbaik diatas rencana rencana yang pernah kita buat. Tapi jika suatu hari kita benar benar

Dari Aku yang dulu Selalu Ada Untuk mu

Gambar
    Jika suatu hari nanti kamu membaca pesan ini berarti aku sudah di tempat yang cukup jauh darimu. Aku ingat dulu saat kita masih dekat, saat kita masih ada di lingkup yang sama aku selalu mencoba melakukan dan memberikan segala hal yang terbaik untukmu. Aku ingin menjadi yang paling pertama ada di setiap sedih maupun senangmu. Tapi kini aku sadar Mungkin dari awal niat ku yang salah karena selalu berharap suatu hari nanti kamu menyadari kehadiranku, menghargai perlakuanku. Aku bukan ingin menjadi prioritas hidupmu, aku hanya ingin menjadi tempat terpercaya bagimu. Namun, sampai dengan surat ini ku tulis aku tidak pernah benar benar menjadi seseorang itu untukmu. Ini bukan salahmu, hanya saja kisah kita di tulis di buku yang berbeda. Terimakasih karena telah hadir dalam hidupku dan mengajariku banyak hal. Terimakasih untuk semua cerita yang kita lalui, Sampai jumpa di cerita hidup yang lain, dari aku yang dulu selalu ada untukmu.

Teruntuk Kamu, Seseorang yang hanya hatiku dan Tuhan yang mengetahui namamu

Gambar
  Teruntuk kamu, seseorang yg pernah ku jatuhkan hati ku kepadamu.  Terimakasih karena saat itu kamu tidak pernah menyadari perasaanku padamu.  Karena aku tahu, saat itu hatiku masih lemah, dan terlalu mudah untuk membuatnya patah.  Mungkin jika saat itu kamu menyadari dan menunjukan respon terhadap perasaanku hatiku yg lemah akan goyah dan menginginkan untuk terikat hubungan yang tidak di perbolehkan oleh agama (pacaran) dengan mu.  Oleh karena itu aku ingin menyampaikan banyak rasa terimakasih ku padamu, seseorang yang hanya hatiku dan Tuhan yang mengetahui namamu.