Aku ingin ibu tenang disana

“aku ingin ibu tenang disana”
Sabtu, 30 november 2013, seperti biasanya aku pulang dengan berjalan kaki dari sekolah. Sudah kurang lebih empat bulan sejak awal aku masuk kesekolah ini. Mungkin bagi sebagian orang ini adalah sekolah yang paling menyenangkan, namun tidak bagiku.selama empat bulan aku harus menjadi bulan-bulanan lisa dan teman-temannya.

“ibu aku pulang”, sautku dari luar rumah. Kulihat ibu sedang menyiapkan makan siang untukku, aku sangat sayang pada ibuku, karena itu aku tidak pernah mengatakan padanya mengenai teman-teman disekolahku. Tidak ada orang yang lebih kusayangi di dunia ini selain ibuku dan nenekku, karena mereka berdualah yang selama ini telah membesarkanku. Aku tidak tahu ayahku ada dimana, dan aku tidak tahu mengenai keluargaku yang lain.

Keesokan paginya aku berangkat sekolah pagi-pagi karena ada urusan, namun saat aku ingin memasuki gerbang sekolah, kulihat ada lisa dan teman-temannya datang kearahku, seperti biasanya, dia selalu menggangguku karena kakak senior yang disukainya menyukaiku, dia selalu seperti itu, dia selalu merasa bberkuasa, karena ayahnya adalah kepala sekolah.  Namua selalu ada teman-temanku yang membelaku.
Suatu hari saat pulang sekolah aku mendengar kabar bahwa ibuku mengalami kecelakaan, dan harus dioperasi, aku tidak henti-hentinya menangis dirumah sakit, semalaman aku menunggui ibuku sadar setelah operasi. Namun pagi harinya nenekku menyuruhku untuk berangkat kesekolah, dan dengan terpaksa aku harus berangkat. Dan seperti biasanya lisa datang untuk mengejekku, tidak seperti biasanya aku yang hanya diam, tiba-tiba aku menangis, lisa kebingungan dan membentakku.teman-temanku menenangkanku, dan melindungiku. Namun diwaktu yang bersamaan, pak teguh tetanggaku menjemputku disekolah, dan mengatakan bahwa ibuku telah tiada, saat itu aku merasa jantungku berhenti berdetak, dan aku jatuh pingsan.

Perlahan kubuka mataku, dan kulihat nenekku dengan pakaian hitamnya berada disampingku, tanpa sadar air mataku menetes begitu saja, seakan aku tak percaya smua ini terjadi. Nenekku memelukku dengan erat dan berkata”ikhlaskanlah nak”.  Aku tidak bisa menahan air mataku saat dipemakaman, aku benar-benar tidak percaya bahwa ibuku telah tiada, baru kemarin rasanya dia berada disampingku.
2 hari aku mengurung diriku didalam kamar, dan tidak pergi kesekolah. Nenekku mengetuk-ngetuk  pintu kamarku, namun aku hanya berkata” aku butuh waktu untuk sendiri nek”, kudengar nenekku menangis diluar, namun aku juga tidak henti menangis disini. Dari kemarin teman-temanku menjengukku, namun aku sedang tidak ingin keluar.  Tiba-tiba terbesit di pikiranku untuk bunuh diri, aku menyayat  pergelangan tanganku, luar biasa sakit yang kurasakan, hingga akupun menutup mataku.

Perlahan kubuka mataku,” apa aku sudah mati?”, tanyaku dalam hati. Namun kulihat ada nenekku dan teman-temanku disampingku, dan ternyata aku lewat dari kematian. “kenapa kamu begini nak? Ibumu akan sedih jika tau kamu begini”, ucap nenekku, air mataku mengalir melihat nenekku menangis. “kenapa kamu lakuin itu jesy?” Tanya temanku. “masih ada kami disini untukmu”, ucap teman-temanku. Aku tersadar setelah melihat nenek dan teman-temanku menangis. Aku tersadar bahwa apa yang kulakukan itu adalah salah, dan aku sadar bahwa ibuku akan sedih dan khawatir jika dia tahu akubegini, jadi aku memutuskan untuk hidup dengan bahagia agar ibuku tenang disana. Karena aku masih memiliki nenek dan teman-teman disampingku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Perjalanan Terakhir Kita

 Menunggu mu atau menunggu surat undangan pernikahan dirimu